Sapa

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIL6EtGHQJx4LM6AigeHsMB9UGbs9uw5B_VkFAr0N-zA2UKVmPytiWd6bd9uE_Ddebb7bQsC2rI9yNMTJTu652ZacbFWUh0De9aSQZpWTMLoluB1qX4HOypaNSIyOaqhrREOLXU6x2TuY/s1600/hai.gif

Selasa, 21 Januari 2020




Jerawat menjadi "musuh" utama banyak orang di dunia ini. Selain menganggu penampilan,  jerawat juga bisa menurunkan rasa percaya diri.
Meski berbagai cara telah dilakukan, jerawat tetap saja susah untuk disingkirkan. Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi masalah  kulit ini?
Sebenarnya, ada banyak jenis jerawat. Setiap jenis memiliki cara penanganan yang berbeda.
Laman Reader's Diggest telah merangkum 10 jenis jerawat dan cara mengatasinya.

1. Whitehead



Dokter kulit Jol Schlessinger memaparkan, whitehead adalah jenis jerawat yang mudah dikenal.
Jerawat jenis ini terjadi ketika lapisan tipis kulit menutupi pori-pori dengan sel kulit mati atau kotoran, menciptakan gumpalan bulat putih pada kulit.
Jerawat jenis ini dapat disebabkan oleh berbagai jenis faktor. Namun, yang paling umum disebabkan oleh minyak, sel kulit mati, dan perubahan hormonal.
"Jangan pernah mencoba menyingkirkan jerawat ini dengan memencetnya, karena itu akan menyebarkan bakteri penyebab jerawat, dan menimbulkan jaringan parut," kata Schlessinger.
Cara terbaik untuk mengatasi whitehead adalah menjaga area di sekitarnya bebas dari bakteri dan sel kulit mati.
Rata-rata whitehead secara alami hilang dalam waktu sekitar satu minggu.
Namun, jika jerawat ini tak segera hilang, Schlessinger merekomendasikan kita untuk mencuci wajah di pagi dan malam hari dengan pembersih wajah yang mengandung salisilat dan asam glikolat.

2. Blackhead



Sama seperti whitehead, Schlessinger menjelaskan komedo disebabkan oleh pori-pori tersumbat dan produksi minyak berlebih karena perubahan hormon.
Dia mengatakan whitehead terjadi karena pori-pori tertutup lapisan kulit sehingga menimbulkan komedo yang dibiarkan terbuka dan terkena udara.
Inilah yang membuatnya berwarna gelap.
Untuk mengatasinya, kita bisa melakukan ekstraksi demi menghilangkan komedo yang menyumbat pori-pori.
"Ini harus diserahkan kepada para profesional perawatan kulit dan dokter kulit yang terlatih untuk menghindari penyebaran bakteri," tambah Schlessinger.
Dia merekomendasikan penggunaan retinol yang dijual bebas, atau obat dengan efek yang lebih kuat, seperti retinoid.
Retinoid akan membantu mendorong pergantian sel dan mencegah pori-pori tersumbat karena sel-sel kulit mati dan minyak.

3. Jerawat di zona T



Salah satu jenis jerawat yang lebih umum dan cenderung muncul di dahi, hidung, dagu dalam formasi bentuk T.
Jerawat ini biasanya disebabkan oleh polusi dan seringkali menghasilkan jerawat merah dan whitehead.
Whitehead biasanya ditemukan di area t-zone dan dapat dibasmi dengan produk yang mengandung asam salisilat, benzoyl peroxide, dan retinoid,” kata Dendy Engelman, ahli dermatology dari Manhattan.

4. Jerawat Hormonal



Menurut Engelman, jerawat ini muncul karena kelebihan minyak yang dihasilkan hormon, menyebabkan penumpukan, pori-pori tersumbat, hingga menimbulkan jerawat.
Engelman juga mengatakan pil kontrasepsi yang biasa dikonsumsi wanita juga bisa menimbulkan jerawat.
Oleh karena itu, pilihlah pil kotrasepsi yang menyeimbangkan kadar hormon sehingga mampu membersihkan kulit.
Sebagai alternatif, kita juga bisa menggunakan co-cyprindiol untuk perawatan hormonal yang dapat digunakan membasmi jerawat yang lebih parah, yang tak mempan dengan antibiotik.

5. Jerawat Pustula




Pustula adalah benjolan yang berisi cairan atau nanah pada kulit yang merupakan hasil dari infeksi bakteri di pori-pori
Menurut Schelessinger, tingkat keparahan jerawat pustula sangat bervariasi. Variasi tersebut tergantung pada berapa banyak dan seberapa cepat jerawat terbentuk.
Pustula yang berukuran lebih kecil akan berkurang secara alami dan dapat diobati dengan produk yang mengandung asam salisilat,” kata Schlessinger.

6. Jerawat Papula



Papula biasanya muncul dalam bentuk benjolan kecil berwarna merah pada kulit. Benjolan ini biasanya berkelompok dan bisa sangat menyakitkan.
Untungnya, papula bisa diobati dengan obat-obatan seperti antibiotik atau perawatan topikal seperti tretinoin. Retinol juga bisa dipakai untuk mengatasi papula.